Tuesday, May 06, 2008

Debat Agama: Agama Is What You Call Agama?

T = Dear Bung Leo, anda berbicara tentang Akibat
Agama..., Efek Agama..., dll. Tapi tidak pernah
membahas apa definisi AGAMA itu. Bagaimana mungkin
anda membahas sesuatu dimana anda sendiri tidak tahu
apa definisinya, ini berarti anda berbicara tentang
sesuatu yang anda tidak tahu tau dan tidak anda
kuasai.

J = Well,... saya rasa saya SUDAH mendefinisikan apa
itu "agama". Agama is apa yang disebut oleh orang
sebagai "agama". Termasuk disini yang bilang agamanya
itu adalah agama "Karuhunan". Atau, ada juga yang
bilang punya agama "Sunda", agama "Leluhur". Termasuk
juga yang agamanya itu "Atheisme". So,... agama is apa
yang PENGANUTNYA itu bilang sebagai AGAMA.

T = AGAMA, terdiri dari 5 di Indonesia, tidak semua
AGAMA mengajarkan satu Tuhan, Ada agama yang memiliki
3 Tuhan, Ada juga agama yg tidak percaya Tuhan (Semi
Ateis), Ada agama yg memiliki Kitab, Ada juga yang
tidak memiliki Kitab, Apakah ustad itu simbol agama ?
Apakah pendeta itu simbol agama ? dsb, dsb...

J = Itulah BEJAD-NYA politik agama di Indonesia.
Agama2 yang ada di dunia itu jumlahnya hampir TIDAK
TERHITUNG. Nah, ini ada negara yang keblinger (baca
Indonesia), dan dengan SEMENA-MENA menetapkan bahwa
hanya ada 5 agama yang diakui.

Lalu, siapa yang "gila" disini ? Yang gila ada politik
agama di Indonesia. Negara itu TIDAK BERHAK menentukan
agama2 apa saja yang bisa dianut oleh warganya. Agama
itu TIDAK BERHAK menentukan agama2 mana saja yang
benar dan yang salah. Negara itu TIDAK BERHAK untuk
menentukan bahwa warganya itu harus beragama. It
doesn't work that way.

Yang jelas, di dunia ini agama2 itu LEBIH dari 5 itu
yang KONON diakui sebagai agama "Sah" oleh Negara
Indonesia. Lha, emangnya ada agama sah dan tidak sah ?
Emangnya ada agama yang halal dan agama yang haram ???

Agama itu merupakan PILIHAN dari setiap pribadi
manusia. Itu HAM. Hak Azasi Manusia untuk beragama
ataupun untuk TIDAK beragama. Lalu, agama apapun yang
mau dianut oleh manusia, itu juga HAM. Mau pilih salah
satu agama yang "diakui" oleh Negara Indonesia, ya
boleh saja. Mau ikut agama yang tidak diakui oleh
Negara Indonesia, ya bisa saja, so what ? Mau BIKIN
AGAMA BARU, ya boleh saja. Itu HAM, Hak Azasi dari
tiap manusia.

Negara itu TERPISAH dari agama2. Agama2 itu mengatur
dirinya sendiri DAN tidak diurusin oleh negara. Nah,
Indonesia ini kan negara yang punya kebijakan "gila"
juga. Masa ada Departemen Agama ???

Departemen Agama itu aslinya DEPARTEMEN URUSAN HAJI.
Nah, kalau seperti itu masih bisa diterimalah, karena
itu menyangkut ngurusin transportasi orang yang pulang
pergi ke Tanah Suci .

Tapi akhirnya jadi KEBLINGER dan menjadi Departemen
Agama (salah satu departemen yang paling KORUP di
Indonesia,... saingan dari Departemen Kehakiman, hmmm
hmmm hmmm...). Itu salah kaprah, dan siapapun yang
menjadi pemimpin Indonesia di masa depan harus koreksi
itu. Agama2 harus diatur oleh dirinya sendiri DAN
bukan oleh negara.

T = Jadi apa definisi AGAMA itu.. Ayo kita pecahkan
permasalahan dengan cara yang benar.. dengan mencari
satu definisi kata dari analisa sederhana.

J = Agama adalah apa yang disebut oleh penganutnya
sebagai agama. Jadi, orang2 Ahmadiyah itu bilang
agamanya adalah Islam Ahmadiyah. Itu AGAMA MEREKA,...
dan negara, MUI, atau orang2 dari sekte Islam lainnya
TIDAK BERHAK untuk menteror orang2 Ahmadiyah. Apalagi
membakar rumah2 ibadah mereka.

Kelakuan orang2 yang melakukan kekerasan terhadap
penganut Islam Ahmadiyah adalah tindakan
PIDANA/KRIMINAL.

Para pemimpin agama Islam non-Ahmadiyah yang
menyerukan "jihad" terhadap Ahmadiyah seharusnya
dituntut secara PIDANA. Itu tindakan kriminalitas.

Agama ada apa yang disebut oleh penganutnya sebagai
agama. Dan orang2 lain TIDAK BERHAK untuk mencap agama
yang didefinisikan oleh penganutnya itu sebagai
"sesat". Well, benernya boleh, kalau masih sebagai di
mulut saja. Tapi kalau sudah melakukan pengrusakan
fisik, itu PIDANA. Jelas kannnn ???

T = Bahkan anda juga belum membahas apa kata GILA
menurut definisi anda, karena ada juga orang Jenius
juga dikatakan sebagai orang GILA..!!

J = Gila is TIDAK WARAS. Saya rasa saya SUDAH
mendefinisikan itu. Please baca lagi yah !

T = Ada kemungkinan Bung Leo ini sering sekali
menggunakan (insting, Instuisi,Pengalaman,Spiritual)
atau bisa digolongkan kemampuan Otak Kanan (EQ), tapi
anda jarang menggunakan Otak Kiri (IQ). Jadi sebaiknya
gunakan langkah-langkah analisa yg terstruktur dalam
membahas sesuatu. Gunakan bukti-bukti empiris, kalau
bisa dalam bentuk tabel.

J = Kalau saya pakai TABEL untuk menulis, gak ada
orang yang akan baca. Anda juga GAK BAKAL BACA.

T = Man.. Kita hidup di dunia nyata, dan harus
berbicara fakta lho.. bukan angan2 atau logika2
kepercayaan yang didapat dari pengalaman2 pribadi..
Pengalaman yang anda alami berbeda dengan yang orang
lain alami...

J = Pengalaman itu memang BEDA2. Tetapi kita bisa
menarik BENANG MERAH. Ada suatu hal yang paralel. Saya
melihat dari sisi ini. Orang lain melihat dari sisi
itu. Bahkan simbol2 (kata2) yang saya gunakan itu bisa
juga berbeda dengan simbol2 (kata2) yang digunakan
oleh orang lain.

Tetapi, sebenarnya ESSENSI (Hakekat) dari yang
dibicarkaan (diungkapkan) itu SAMA SAJA. Kita bisa
mengalami "GOD" karena kita memang berhubungan dengan
God secara Ruh. Nah,... saya memakai kata2 itu.

Ada orang lain yang mengungkapkan pengertian
(pengalaman) itu dengan menggunakan kata2 berbeda
(simbol2 berbeda). Tetapi saya akan TAHU bahwa yang
dibicarakannya itu hal yang SAMA. Dan orang itu juga
TAHU. So,... nyambung kan ???

Kalau anda mau TERBUKA, maka bisa nyambung. Kalau anda
mau tertutup seperti para ustads di MUI itu, ya cappe
dehh !!

T = Pengalaman adalah Guru, betul sekali.. tapi
faktanya, pengalaman adalah Guru untuk diri kita
sendiri.. Saran saja.. Jika ingin menjadi Guru bagi
orang lain.. Jangan gunakan Pengalaman Pribadi atau
Pengalaman Orang Lain.. Karena Guru yang hebat
bukanlah murid dari seorang Guru.. OBYEKTIF..
OBYEKTIF.. bukan SUBYEKTIF..

J = That's what I've been doing. Segala pengalaman
SUBYEKTIF yang dikumpulkan dan disharing setiap hari
itu kan namanya DATA. Dan data itu adalah data yang
OBYEKTIF. Namanya DATA PENGALAMAN SPIRITUAL. Dan itu
100 % obyektif... -- Kalau saya rekayasa data2 itu,
namanya baru subyektif. Tetapi, karena datanya itu
datang dari rekan2 semua, maka saya OBYEKTIF.