Lahan dan Iklim Sosial Ekonomi Politik: mendukung
Aktor: mempesona, kredibel dan teguh prinsip
Tawaran: sesuai yang diharapkan oleh masyarakat marjinal (marginal secara politik, ekonomi dan sosial-ada yang secara ekonomi tidak marginal, tetapi bergabung karena alasan marginal secara politik dan pandangan hidup)
Memberikan kekuatan psikologis walaupun nyaris tidak nyata
Horison Pemikiran Umat: tidak luas dan cenderung ekslusif
Lawan: sebaliknya dari radikalisme Islam
Aktor: cenderung retorik (tidak sesuai kata dan perbuatan)
Tawaran: nyaris tidak sesuai yang diharapkan oleh masyarakat marginal. Bahkan alih-alih membuat sikap dan pandangan menjadi toleran, bahkan memperlemah jiwa kaum marginal.
Gerakan Islam harus mengakui secara jujur bahwa secara tidak langsung musuh mereka, Barat, telah mengajari mereka di dalam merancang strategi yang jitu. Modernitas pada akhirnya telah menjadi bagian penting dari cara pandang dunia Islam dewasa ini. Siapa pun hampir tidak bisa mengelakkan diri untuk tidak mengakui bahwa di dalam dirinya terselip "chip" modernisme di dalam memandang dan memperlakukan dunianya. Hampir tidak bisa dikatakan lagi bahwa ada kelompok yang benar-benar salaf atau asli tradisional Islam. Semua telah bercampur aduk dengan alam pikiran modern. Kelompok slafiyah misalnya, kendatipun mengklaim diri sebagai yang murni penerus setia salafussalih, nyatanya di dalam alam pikirannya dan praktik-praktik gerakannya tetap mempergunakan cara dan hasil-hasil peradaban modern. Dan mestinya harus diingat, peradaban modern dapat dikembangkan oleh Barat tidak bisa dilepaskan dari pelajaran yang mereka dapatkan dari interaksi Barat dengan dunia Islam. Interaksi Barat klasik dengan dunia Islam terjadi dalam berbagai bentuk: interaksi militer dan interaksi damai berupa pendidikan dan perdagangan. Ketika itu banyak sekali mahasiswa-mahasiswa Barat yang belajar di Andalusia, Spanyol Islam sebagaimana fenomena yang sama terjadi pada dunia Islam dewasa ini di mana banyak warga dunia Islam yang menempuh pendidikan di institusi pendidikan Barat.
--------------------------------
Angkatan Udara AS meminta RAND Project AIR FORCE (RAF) untuk mengkaji gejala-gejala yang berpotensi mempengaruhi kepentingan AS dan situasi keamanan di dunia Islam. Para peneliti mengembangkan kerangka analisis untuk mengidentifikasi orientasi ideologis utama di dunia Islam, melihat perpecahan di antara kelompok-kelompok Islam, dan melacak akar radikalisme Islam. Kerangka kebijakan ini akan membantu para pembuat kebijakan AS dalam merancang strategi politik dan militer yang diperlukan guna merespon perubahan kondisi di kawasan dunia Islam
Hasilnya, terdapat 11 rekomondasi yang diberikan untuk mencegat laju daya tarik penyebaran radikalisme Islam. 1. Mempromosikan jaringan moderat untuk melawan gagasan-gagasan radikal; 2. Merusak jaringan Islam radikal; 3. Membantu reformasi pesantren dan mesjid; 4. Memperluas kesempatan ekonomi; 5. Mendukung Islam Madani (Civil Society); 6. Meniadakan sumberdaya kaum ekstremis; 7. Menyeimbangkan perang melawan terorisme dengan kebutuhan untuk mempromosikan stabilitas di negara-negara Muslim moderat; 8. Berupaya melibatkan umat islam dalam proses politik; 9. Kerjasama dengan komunitas Muslim; 10. Membangun kembali hubungan militer dengan negara-negara kunci; 11. Membangun kemampuan militer AS yang ampuh (lihat Al-Wa'ie, No.61 Tahun VI, 1-30 Sepetember 2005, h. 67).
Kesebelas rekomondasi tersebut, tidak ada satu pun rekomondasi kepada AS sendiri untuk mencoba mengevaluasi dirinya yang bagi kalangan gerakan Islam diakui sebagai pangkal musabab dari daya tarik radikalisme Islam itu sendiri. Padahal sepak terjang AS yang tidak adil kepada dunia Islam pantas untuk diakui sebagai faktor penting bagi berkembangnya radikalisme itu sendiri. Radikalisme hanyalah respon ideologis bagi kesewenang-wenangan AS terhadap dunia Islam. Aneh, mengapa hal ini tidak direkomondasikan. Terlihat betapa AS tidak tulus keinginannya di dalam menyudahi konflik dengan dunia Islam. Jika 11 rekomondasi itu yang terus ditempuh AS di dalam menyudahi radikalisme, dipastikan radikalisme yang merebak di dunia Islam tidak akan pernah mati hingga ke akar-akarnya sebagaimana yang diinginkan AS. Selagi AS masih dengan performance koboy seperti sekarang ini, selama itu pula radikalisme tumbuh dan berkembang di mana-mana, dan pasti tidak hanya berlangsung di dunia Islam.
Faktor-faktor Penyebab Radikalisme Islam
Selain itu, terasa juga betapa AS tidak mau mencoba memahami secara lengkap faktor-faktor penyebab dan akar-akar radikalisme Islam. AS hanya ingin sampai kepada solusi pemecahan yang prematur dan memihak kepada kepentingan sempit AS.
Aktor: mempesona, kredibel dan teguh prinsip
Tawaran: sesuai yang diharapkan oleh masyarakat marjinal (marginal secara politik, ekonomi dan sosial-ada yang secara ekonomi tidak marginal, tetapi bergabung karena alasan marginal secara politik dan pandangan hidup)
Memberikan kekuatan psikologis walaupun nyaris tidak nyata
Horison Pemikiran Umat: tidak luas dan cenderung ekslusif
Lawan: sebaliknya dari radikalisme Islam
Aktor: cenderung retorik (tidak sesuai kata dan perbuatan)
Tawaran: nyaris tidak sesuai yang diharapkan oleh masyarakat marginal. Bahkan alih-alih membuat sikap dan pandangan menjadi toleran, bahkan memperlemah jiwa kaum marginal.
Gerakan Islam harus mengakui secara jujur bahwa secara tidak langsung musuh mereka, Barat, telah mengajari mereka di dalam merancang strategi yang jitu. Modernitas pada akhirnya telah menjadi bagian penting dari cara pandang dunia Islam dewasa ini. Siapa pun hampir tidak bisa mengelakkan diri untuk tidak mengakui bahwa di dalam dirinya terselip "chip" modernisme di dalam memandang dan memperlakukan dunianya. Hampir tidak bisa dikatakan lagi bahwa ada kelompok yang benar-benar salaf atau asli tradisional Islam. Semua telah bercampur aduk dengan alam pikiran modern. Kelompok slafiyah misalnya, kendatipun mengklaim diri sebagai yang murni penerus setia salafussalih, nyatanya di dalam alam pikirannya dan praktik-praktik gerakannya tetap mempergunakan cara dan hasil-hasil peradaban modern. Dan mestinya harus diingat, peradaban modern dapat dikembangkan oleh Barat tidak bisa dilepaskan dari pelajaran yang mereka dapatkan dari interaksi Barat dengan dunia Islam. Interaksi Barat klasik dengan dunia Islam terjadi dalam berbagai bentuk: interaksi militer dan interaksi damai berupa pendidikan dan perdagangan. Ketika itu banyak sekali mahasiswa-mahasiswa Barat yang belajar di Andalusia, Spanyol Islam sebagaimana fenomena yang sama terjadi pada dunia Islam dewasa ini di mana banyak warga dunia Islam yang menempuh pendidikan di institusi pendidikan Barat.
--------------------------------
Angkatan Udara AS meminta RAND Project AIR FORCE (RAF) untuk mengkaji gejala-gejala yang berpotensi mempengaruhi kepentingan AS dan situasi keamanan di dunia Islam. Para peneliti mengembangkan kerangka analisis untuk mengidentifikasi orientasi ideologis utama di dunia Islam, melihat perpecahan di antara kelompok-kelompok Islam, dan melacak akar radikalisme Islam. Kerangka kebijakan ini akan membantu para pembuat kebijakan AS dalam merancang strategi politik dan militer yang diperlukan guna merespon perubahan kondisi di kawasan dunia Islam
Hasilnya, terdapat 11 rekomondasi yang diberikan untuk mencegat laju daya tarik penyebaran radikalisme Islam. 1. Mempromosikan jaringan moderat untuk melawan gagasan-gagasan radikal; 2. Merusak jaringan Islam radikal; 3. Membantu reformasi pesantren dan mesjid; 4. Memperluas kesempatan ekonomi; 5. Mendukung Islam Madani (Civil Society); 6. Meniadakan sumberdaya kaum ekstremis; 7. Menyeimbangkan perang melawan terorisme dengan kebutuhan untuk mempromosikan stabilitas di negara-negara Muslim moderat; 8. Berupaya melibatkan umat islam dalam proses politik; 9. Kerjasama dengan komunitas Muslim; 10. Membangun kembali hubungan militer dengan negara-negara kunci; 11. Membangun kemampuan militer AS yang ampuh (lihat Al-Wa'ie, No.61 Tahun VI, 1-30 Sepetember 2005, h. 67).
Kesebelas rekomondasi tersebut, tidak ada satu pun rekomondasi kepada AS sendiri untuk mencoba mengevaluasi dirinya yang bagi kalangan gerakan Islam diakui sebagai pangkal musabab dari daya tarik radikalisme Islam itu sendiri. Padahal sepak terjang AS yang tidak adil kepada dunia Islam pantas untuk diakui sebagai faktor penting bagi berkembangnya radikalisme itu sendiri. Radikalisme hanyalah respon ideologis bagi kesewenang-wenangan AS terhadap dunia Islam. Aneh, mengapa hal ini tidak direkomondasikan. Terlihat betapa AS tidak tulus keinginannya di dalam menyudahi konflik dengan dunia Islam. Jika 11 rekomondasi itu yang terus ditempuh AS di dalam menyudahi radikalisme, dipastikan radikalisme yang merebak di dunia Islam tidak akan pernah mati hingga ke akar-akarnya sebagaimana yang diinginkan AS. Selagi AS masih dengan performance koboy seperti sekarang ini, selama itu pula radikalisme tumbuh dan berkembang di mana-mana, dan pasti tidak hanya berlangsung di dunia Islam.
Faktor-faktor Penyebab Radikalisme Islam
Selain itu, terasa juga betapa AS tidak mau mencoba memahami secara lengkap faktor-faktor penyebab dan akar-akar radikalisme Islam. AS hanya ingin sampai kepada solusi pemecahan yang prematur dan memihak kepada kepentingan sempit AS.
By: Sahrul ED
No comments:
Post a Comment