Aku tidak mau menjadi orang munafik, sok suci dan semacam itu. Percobaan menyembunyikan pengaruh bawah sadar yang mungkin ada? Adalah kepura-puraan. Dan aku tidak mau berpura-pura, apalagi sesama manusia lainnya. Masalah hukum Tuhan saja aku tidak mau berpura-pura, apalagi terhadap masalah Himpunan Mahasiswa Islam. Dia (Allah) yang belum aku mengerti dan sebagian hukum-hukumnya yang belum bisa aku terima. Dengarlah do’a-ku sehabis sholat yang sebagian pertanyaan-pertanyaan dan protes-protes terhadap Tuhan. Habis bagaimana kalo hati nurani-ku yang berkata begitu.
Aku selalu mengkritik terhadap konflik-konflik sosial yang terjadi saat ini. Kenapa perbedaan menjadi suatu masalah yang harus dibesar-besarkan, bukankah perbedaan suatu hal yang wajar? Bukankah suatu perbedaan adalah rahmat dan anugerah darimu? Aku ingin himpunan ini menjadi barometer pemecahan masalah dari konflik-konflik yang ada pada bangsa ini. Aku tidak tahu apakah aku sudah kejangkitan filsafat pragmatisme: Tapi aku tidak akan menolak penularan faham, bila yang ditulari itu mau menerima. Semoga penularan ini berdampak baik bagiku dan orang lain, Semoga!!
No comments:
Post a Comment