Tuesday, March 14, 2006

Mewujudkan Kesadaran Kritis Menuju Perubahan!!!

Sungguh tidak beruntung bangsa ini, penderitaan panjang akibat kolonialisme bangsa asing dan penindasan anak bangsa sendiri tak kunjung berakhir setelah momentum reformasi bersamaan dengan kemenangan kubu kaum Neoliberal di berbagai penjuru dunia.
Kapankah kemerdekaan bagi orang papa terwujud dalam arti yang sebenarnya. Merdeka dan berdaulat dalam arti dien, ekonomi, dan budaya, sedangkan cita masyarakat madani adalah impian setiap insan, yang salah satunya dapat diwujudkan melalui proses gerakan pemuda sebagai motor of change, oleh karena itu setiap pemuda dituntut untuk melakukan upaya pemberdayaan sumber daya umat sebagai implementasi dari komitmen moral dan intelektualnya. Komitmen semacam itu merupakan keharusan untuk menghadapi tantangan yang sangat dahsyat, oleh karenanya pendekatan kritis ( critical approach ) transformative menjadi acuan yang sangat penting dalam proses itu merekalah yang akan merencanakan program dirinya dalam memahami strategi dan peluang-peluang yang mungkin dapat meningkatkan martabat dan harkatnya sebagai manusia yang mulia di depan penciptanya.
Sudah sepatutnya gerakan kemahasiswaan Islam mampu mengantarkan kehidupan sosial yang sederajat didepan Allah SWT. Suatu gerakan transformatif yang menumbuhkan kepedulian terhadap nasib sesama, serta mengubah dunia yang timpang, yang banyak didominasi oleh kekuasaan yang menindas kelompok bawah. Yakni bertujuan mempertalikan mitra insani atas dasar kesadaran iman, bahwa sejarah suatu kaum hanya akan berubah oleh Tuhan jika ada kehendak dan upaya dari semua kaum itu sendiri.
Kesadaran kritis rupanya memang jalan yang paling manusiawi untuk mengubah sejarah kehidupan manusia. Yakni mengubah sejarah kehidupan masyarakat oleh masyarakat itu sendiri kearah yang lebih partisipatif, terbuka dan emansipatif. Suatu cita-cita yang melambangkan penjunjungan tinggi harkat dan harga kemanusiaan, keyakinan orang dihargai dan perbedaan pendapat menjadi tradisi. Untuk mencapai situasi seperti itu, harus disadari memang tidak mudah, namun rasanya harus ada yang memulai. Yaitu siapa saja dalam pandangan hidupnya merasa peduli terhadap persoalan ketimpangan social sebagai tantangan iman bersama.
Kita tahu bahwa gerakan kritis dan transformasi sosial yang bersifat partisipatif sudah dimulai oleh organisasi-organisasi sosial tertentu. Namun dari pengalaman selama ini tampak bahwa sebagai gerakan transformasi sosial yang dinamis dan benar-benar dari, oleh, dan untuk masyarakat, tampaknya kegiatan pengembangan masyarakat perlu dipertanyakan kembali kini, apalagi kalau kita sadari bahwa gerakan transformasi tata nilai, tingkah laku individu dan struktur kehidupan kolektif masyarakat.
Hal itu berarti bahwa gerakan kritis tidak cukup dengan menyusun proyek-proyek ekonomi. Sebaliknya, yang lebih diperlukan sebenarnya adalah menciptakan suasana kebersamaan diantara masyarakat itu sendiri dalam membicarakan dan mempersepsi realitas, mencari peluang-peluang di balik realitas itu agar lebih bermakna dilihat dari prinsip-prinsip dasar kemanusiaan yang sederajat sebagai khalifah Allah SWT untuk menciptakan kemakmuran.
Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI-MPO ) sebagai elemen masyarakat Indonesia yang bergerak dalam misi Advokasi Mahasiswa dan pemuda, berupaya memposisikan diri untuk membangun kesadaran kritis Mahasiswa menuju perubahan-perubahan social yang transformatif yang menjamin keterbukaan, kepedulian antar sesama, egaliter serta partisipatoris dalam segenap kehidupan masyarakat.
Maka dengan rasa pengabdian yang tinggi sebagai seorang kader ummat, bangsa dan Negara. HMI sebagai oraganisasi pergerakan merupakan momentum yang strategis untuk mengatur dan mendinamisasikan kembali gerak langkah dalam menuai kesadaran kritis Mahasiswa sebagai subyek atau pelaku perubahan. Wallahua'lam bisshawab

By : Buddy

No comments: